Tuesday, November 13, 2007
Salam Maria (bhs Tetum)
Ave Maria, grasa barak liu iha Ita-Boot,
Maromak ho Ita-Boot.
Ita-Boot di'ak liu feto hotu-hotu;
Ita-Boot nia Oan, Jezús, di'ak liu.
Santa Maria, Maromak Nia Inan,
Harohan ba Na'i Maromak tanba ami-ata salan,
Oras ne'e ho oras ne'ebé ami-ata besik atu mate. Amein.
posted by monashyip @ 6:18 PM   0 comments
Raihlah kesempurnaan itu!
Di Brooklyn, New York, Cush adalah sebuah sekolah luar biasa bagi anak-anak cacat. Beberapa anak tetap tinggal di Cush selama masa sekolahnya. Sedangkan

yang lain diperbolehkan melanjutkan ke sekolah biasa.

Pada suatu malam pengumpulan dana, salah seorang ayah yang anaknya bersekolah di Cush memberikan pidato yang tak terlupakan oleh para hadirin.

Setelah memuji sekolah dan para staff yang telah menunjukkan dedikasinya yang tinggi, ia menangis, "Dimanakah kesempurnaan diri anak saya, Shay ? Bukankah semua yang Tuhan ciptakan adalah sempurna ? Tetapi mengapa anak saya tidak bisa mengerti sebagaimana anak-anak lain ? Mengapa anak saya tidak bisa mengingat angka dan gambar sebagaimana anak-anak lain ? Dimanakah

kesempurnaan Tuhan ?"

Para hadirin amat terkejut, tersentuh dengan kesedihan si ayah dan terdiam oleh pertanyaan itu. "Saya percaya," jawab si ayah, "bahwa ketika Tuhan melahirkan seorang anak seperti anak saya ke dunia ini, kesempurnaan yang dicarinya terletak pada bagaimana perlakuan orang-orang lain terhadap anak itu". Kemudian ia menceritakan kisah berikut ini mengenai anaknya, Shay.

Suatu sore, Shay dan ayahnya berjalan-jalan melintasi taman dimana beberapa anak lelaki yang Shay kenal sedang bermain Baseball. Shay memohon pada ayahnya, "Yah, menurut ayah, apakah mereka membolehkan saya ikut bermain ?"

Ayah Shay mengerti bahwa anaknya tidak memiliki kemampuan atletik dan pasti semua anak lelaki takkan mengijinkan bermain dalam tim mereka. Tetapi, ayah Shay mengerti juga bahwa jika anaknya bisa ikut bermain maka Shay akan merasakan kebahagiaan bisa turut memiliki. Kemudian, ayah Shay mendekati seorang anak lelaki yang ada di lapangan itu dan bertanya kalau-kalau Shay boleh ikut bermain. Anak lelaki itu melihat ke sekeliling meminta pertimbangan dari rekan-rekan lainnya. Karena tak ada yang memberikan pertimbangan, ia memutuskan sendiri dan katanya, "Kami sedang kalah enam angka, sedangkan pertandingan ini berlangsung sembilan inning. Saya pikir anak anda bisa bergabung dalam tim. Kami akan menempatkannya sebagai pemukul

di inning ke sembilan."

Ayah Shay amat senang. Shay pun tersenyum lebar. Shay diminta untuk mengenakan sarung tangan dan menunggu di barisan tunggu luar lapangan. Di akhir inning ke delapan, tim Shay memperoleh beberapa angka tetapi tetap tertinggal tiga angka dari tim lawan. Kemudian di inning ke sembilan mereka memperoleh angka lagi. Dua orang berhasil berdiri di base dan siap-siap untuk memperoleh kemenangan angka. Kini tiba giliran Shay memukul. Apakah tim Shay akan benar-benar memasukkan Shay sebagai pemukul berikutnya dan mengambil resiko untuk kemenangan mereka yang sudah berada di dalam genggaman ?

Amat mengejutkan, Shay diijinkan untuk memukul. Semua orang tahu bahwa hal itu hampir-hampir mustahil karena Shay sama sekali tidak tahu bagaimana memegang tongkat pemukul baseball. Bagaimana pun Shay maju ke papan pemukul,

pitcher bergerak beberapa langkah dan melemparkan bola itu perlahan ke arah Shay sehingga memungkinkan Shay untuk menyentuh bola itu.

Lemparan pertama dilakukan. Shay memukul tanpa arah dan gagal. Salah seorang

teman Shay mendekati dan bersama-sama mereka memegang pemukul itu dan menghadapi sang pitcher yang sudah bersiap-siap untuk meleparkan bola kedua. Sekali lagi si pitcher maju beberapa langkah dan melemparkan bola itu dengan

perlahan sekali ke arah Shay.

Ketika bola dilemparkan, Shay dan rekannya yang membantu memegangi tongkat pemukul itu akhirnya bisa memukul bola itu perlahan sekali ke arah pitcher. Sang pitcher menangkap bola yang menggelinding di tanah dengan perlahan. Ia harus melemparkan bola itu ke penjaga di base pertama. Dengan demikian Shay bisa saja gagal mencapai base pertama, keluar dari pertandingan dan timnya pasti menderita kekalahan.

Tapi apa yang terjadi ? Si Pitcher melemparkan bola itu ke kanan jauh ke atas melewati kepala penjaga base pertama sehingga tak terjangkau. Semua orang lalu berteriak-teriak, "Shay, ayo lari ke base pertama. Lari ke base pertama". Belum pernah selama hidupnya Shay lari ke base pertama. Ia tergesa-gesa lari

ke base pertama, bola matanya berbinar-binar. Ketika ia tiba di base pertama, penjaga base di sebelah kanan memungut bola. Ia bisa saja melemparkan bola itu ke penjaga base kedua yang akan mengalahkan Shay, tetapi ia melempar bola itu jauh ke atas kepala sehingga tak tertangkap oleh penjaga base kedua.

Lalu semua orang berteriak, "Shay, ayo lari ke base kedua, ayo lari ke base kedua." Shay lari ke base kedua. Begitu itu tiba di base kedua, penjaga tim lawan melempar bola jauh ke atas sehingga tak terjangkau oleh penjaga base ke tiga. Lalu mereka semua berteriak agar Shay lari ke base ketiga. Ketika Shay menyentuh base ketiga, semua anak di kedua tim yang sedang saling berlawanan itu berteriak, "Ayo Shay, lari sampai akhir base. Lari sampai akhir base !" Maka Shay pun berlari sampai ke akhir base, menginjak papan base terakhir. Serentak ke delapan belas anak yang sedang bermain itu memeluk dan mengangkat Shay di atas pundak dan membuatnya seperti pahlawan kemenangan untuk timnya.

"Pada hari itu," kata ayah Shay dengan lembut, mata yang berkaca-kaca kini tak tahan meneteskan air mata, "kedelapan belas anak lelaki itu telah menemukan kesempurnaan Tuhan".

Raihlah kesempurnaan itu!


Tak ada yang lebih menggerakkan hati untuk menerjemahkan cerita indah ini selain kekuatan cinta bila kita bisa saling mengasihi sesama manusia tanpa memandang sekat-sekat di antara manusia yang kita ciptakan sendiri. Terima kasih untuk penulis kisah di atas. Terima kasih kepada delapan belas anak lelaki yang telah mengajarkan sebuah keindahan.
posted by monashyip @ 5:29 PM   0 comments
TGIF = Thank God I'm Forgiven
Bersama Bunda Gereja kita Melayani Tuhan Yesus
didalam Gereja yang satu kita dikuduskan bagi Tuhan





Pernahkah anda mengucap syukur kepada Tuhan
untuk "pintu-pintu" yang tertutup dalam kehidupan anda sebagaimana anda
mengucap syukur untuk "pintu-pintu" yang terbuka?

Mungkin saat ini anda sedang bertanya-tanya, mengapa Tuhan tidak
Mengabulkan doaku untuk bisa bekerja di perusahaan itu?
Mengapa usaha dan bisnis yang aku rintis dan kudoakan tidak berhasil
bahkan sering gagal?
Mengapa hubunganku dengan kekasihku kandas ditengah jalan?

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu seringkali muncul dalam pikiran kita,
di saat impian, harapan dan cita-cita kita tidak
tercapai dan bahkan berantakan.

Pernahkah kita berpikir bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu,
sebenarnya Tuhan sedang mengarahkan kita kepada pintu
yang lain dimana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita?

Seringkali kita tidak bisa berpikir jernih dan melihat kebenaran
Tentang hal tersebut karena jiwa kita merana karena
kesedihan dan mata kita buram dengan air mata. Kita
lupa sama sekali tentang kebenaran yang mengatakan
bahwa Allah menuntun kita seperti seorang Ayah
menuntun anak-Nya, seperti seorang Gembala yang baik
menuntun domba-domba-Nya yang lemah dan bodoh. Kita
lupa tentang kebenaran yang mengatakan; "......jika
kamu yang jahat tahu memberikan apa yang baik untuk
anak-anakmu, terlebih lagi Bapamu yang di sorga!......"

Salah satu alasan kenapa Tuhan menutup sebuah pintu
atau beberapa pintu dalam kehidupan kita, yaitu karena di balik
pintu-pintu itu tidak tersedia sesuatu yang berharga
bagi hidup kita, atau juga mungkin ada sesuatu hal
yang tidak akan membawa suatu kebaikan bagi kita.

Seringkali Tuhan menutup beberapa pintu dalam
kehidupan kita hanya untuk membuat kita lebih dewasa,
lebih tangguh, lebih berkualitas dan membuat kita lebih tahan uji!
Tuhan memilih melakukan hal itu
karena dalam keadaan demikianlah kita lebih mudah
untuk menjadi rendah hati untuk belajar
mendengarkan nasihat-Nya; belajar tentang hal-hal yang
lebih berarti, lebih bersifat kekal, belajar tentang menghargai orang lain
dan belajar untuk tidak lagi bernafsu meninggikan diri sendiri!

Seorang penjual burung harus menyelubungi sangkar burungnya dengan sehelai
kain hitam saat menginginkan burung yang ada di dalam
sangkar itu untuk mengeluarkan suara kicauanya yang
merdu dan indah. Konon dengan menutupi
sangkar burung dan menjadikannya gelap akan membuat burung tersebut
berkonsentrasi sehingga memunculkan hal-hal yang baik dari diri! nya, yaitu
kicauannya. Dan ketika sang burung melihat cahaya terang kembali,
kicauannya
selalu menjadi bunyi yang riang dan menyegarkan.

Seorang pandai besi harus memanaskan berkali-kali batang besi yang
berbentuk jelek dan kemudian harus menghajarnya juga
berkali-kali diatas landasan tempa untuk kemudian
menjelmakan bentuk besi jelek tersebut menjadi
sebuah perkakas yang kuat, tahan banting dan berguna untuk banyak orang
atau
menjadikannya sebagai sebuah benda seni yang sangat indah dan mahal.

Nah, sekarang dapatkah anda percaya bahwa pintu-pintu yang tertutup dalam
hidup anda bukan berarti Tuhan menghukum atau tidak
mengasihi anda dan maukah anda mulai belajar
mempercayakan hidup anda kepada-Nya, kepada Dia
yang maha tahu, maha bijaksana dan yang sangat mengasihi anda?

Baiklah anda mulai belajar bersyukur kepada-Nya untuk
pintu-pintu yang tertutup dalam kehidupan kita, karena
itu hanya mengarahkan anda kepada
pintu anugerah dan berkat yang terbaik yang dibuka oleh Tuhan untuk
kehidupan anda!

Sumber : TRUE STORY
posted by monashyip @ 5:27 PM   0 comments
BAPA, Kok berat sih
Oleh: Angela Christy


Jam 7 malam...

Sudah cukup lama aku berkutat dengan
pekerjaanku. Aku bersiap-siap untuk
meninggalkan kantor. Dengan enggan
kuangkat tas berat itu ke pundakku.
Beban yang menekan di pundakku terasa
begitu mengganggu, tapi aku memang harus
membawa tas ini. Di perjalanan pulang,
aku mengendarai sepeda motorku masih
dengan konsentrasi pada tas yang
membebani pundakku.

Seorang anak kecil menyeberang dengan
sepedanya tanpa melihat ke kiri dan ke
kanan.
"Huh!" Aku memaki dalam hati.
"Kecil kecil sudah menyebalkan, gimana
gedenya nanti."
Aku melanjutkan perjalanan masih dengan
sejuta omelan dalam hati. Ingin rasanya
cepat sampai di rumah, supaya aku bisa
beristirahat.

Suara klakson yang berbunyi nyaring
mengagetkan aku dari lamunanku.
Kulirik spion dan kulihat seorang anak
muda dengan mobil mewahnya membunyikan
klakson dengan nada tak sabar.
"Huh, kenapa sih dengan orang-orang ini?
Emangnya dia nggak lihat kalau jalanan
emang lagi macet? Emangnya dikira enak
membawa tas seberat ini?"

Ketika sampai di rumah, ternyata
perasaan nyaman yang kuimpikan tak dapat
kutemui. Suasana hiruk pikuk keluargaku
terasa seperti dentuman-dentuman keras
di kepalaku.
"Lagi-lagi!" Aku memaki dalam hati.
"Aku capek."
"Aku ingin istirahat."
"Berat sekali yang harus aku angkat."
"Kenapa sih nggak ada yang mau mengerti?"

Malam hari...

Akhirnya aku memperoleh ketenangan.
Aku bisa tidur dan beristirahat.
Tapi tas besar dan berat ini terasa
mengganggu sekali. Aku tak bisa tidur.
Tapi aku tak bisa melepaskannya.
Aku kesal.

"Bapa, kenapa sih berat sekali?
Sungguh-sungguh sangat mengganggu"
Aku mengeluh sambil meneteskan air mata.

"Mengapa engkau tidak meletakkan tas itu
anak-KU?"

"Tapi aku tak bisa BAPA"

"Kenapa?"

"Lihatlah, semua tas ini berlabelkan
tanggung jawab. Semua harus aku bawa
setiap saat, aku tak bisa meletakkannya.
Tas hitam yang paling besar ini, lihat
tulisan di depannya, PEKERJAAN.
Semua tanggung jawab pekerjaanku ada di
dalamnya. Lalu yang coklat ini, KELUARGA.
Aku juga tak bisa meletakkannya.
Semuanya adalah bebanku. Dan yang biru
ini, PELAYANAN. Engkau tentu tak ingin
aku meletakkannya bukan?"
Aku berusaha menjelaskan.

BAPA-ku yang baik hanya tersenyum, lalu
mendekatiku.
"Kemarilah, AKU ingin melihatnya."
IA melihat tas hitam besar yang
kuletakkan di pundakku.

"Anak-KU, engkau dapat meletakkan tas
ini. Ini memang tanggung jawab
pekerjaanmu. Dan engkau memang harus
menanggungnya. Namun saat engkau
melangkah keluar dari kantor, engkau
dapat meletakkan tas ini di samping meja
kerjamu. Tenanglah, tidak akan ada yang
mengambilnya. Lagi pula semua isinya
adalah tanggung jawabmu bukan?
Percayalah, tak akan ada yang tertarik
untuk mengambil tas ini, sehingga
keesokan hari, saat engkau kembali ke
kantor, pasti tas ini akan tetap ada di
sana, dimana engkau meletakkannya.
Dan engkau dapat mengambilnya kembali
dan melanjutkan tanggung jawabmu".

IA tersenyum menunggu jawabanku.
"Benar BAPA, tapi aku tak dapat
meletakkannya. Ia melekat terus di
pundakku".

IA menatapku dengan penuh kasih, lalu
perlahan mengambil tas itu dari pundakku.
"Kemarilah anak-KU."
"Di saat engkau tak dapat meletakkannya,
AKU dapat membantumu untuk meletakkannya."
"Dan esok, AKU pun dapat membantumu
untuk mengenakannya kembali."
IA meletakkan tas hitam itu di dekat
tempat tidurku.

Rasanya pundakku lega sekali. Tas paling
berat yang selalu menekanku telah
diambil. Aku menggerak-gerakkan pundakku
sambil tersenyum.
"ENGKAU benar BAPA, rasanya enak sekali.
Ringan."
"Besok aku akan lebih siap untuk
melanjutkan pekerjaanku."
"Besok, pasti tas itu tidak akan terasa
terlalu berat lagi".

Aku menatap wajah BAPA-kuyang penuh
kasih. Sungguh indah senyum dan sinar
mata-NYA. IA menatap tas coklat di
pundakku.
"Lalu itu? engkau tidak ingin
meletakkannya juga?"

"BAPA, aku tidak bisa. Ini adalah
tanggung jawab KELUARGA. Ke mana pun
aku pergi aku harus membawanya."

"Anak-KU, AKU sungguh bahagia karena
engkau memperhatikan setiap tanggung
jawab yang KU-berikan padamu mengenai
keluargamu."
"Tapi engkau pun tak boleh lupa, bahwa
keluargamupun adalah milik-KU."
"Dan AKU memelihara setiap kepunyaan-KU."
Engkau memang harus membawa tas itu
bersamamu, tapi sesekali letakkanlah,
agar engkau dapat bermain dengan bebas
dengan keponakanmu, bercanda dengan
kakakmu, atau sekedar berbincang dan
bercerita dengan orang tuamu."
"Rasanya belakangan ini AKU jarang
melihatmu melakukannya".

Aku tertunduk malu. IA benar.
Aku membawa tas ini kemana-mana, dan
kulaksanakan setiap tanggung jawab untuk
keluargaku, tapi sepertinya ternyata tas
ini menjadi jauh lebih berharga dari
pada kehadiran keluargaku sendiri.

Sekali lagi BAPA mengambil tas dari
pundakku.
"Mari anak-KU, letakkanlah."
"Di saat engkau perlu, letakkanlah."
"Karena engkau dapat yakin, walaupun
engkau meletakkannya dan meluangkan
waktu dengan keluargamu, AKU-lah yang
akan tetap menjagamu dan keluargamu".
Dan pundakku menjadi jauh lebih lega.

Kini hanya tinggal satu tas biru yang
masih memberati pundakku.
"BAPA, tas yang satu ini sungguh-sungguh
tak dapat kuletakkan."
"Setiap saat setiap waktu aku harus
membawanya."
"Karena setiap detik kehidupanku adalah
pelayananku untuk-MU."
"ENGKAU tentu tak ingin aku meletakkannya
bukan?"

"Hmm benar juga".
Aku terkejut mendengar jawaban-NYA.
Sepertinya agak tidak sesuai harapanku.
IA telah membantuku meletakkan kedua
tasku sebelumnya, dan sepertinya aku
sungguh-sungguh berharap agar tas ini
juga dapat kulepaskan.

"Mari coba kulihat tas itu"
IA melihat dan meraba tas biru yang
masih melekat di pundakku.

"Anak-KU, sepertinya ada yang salah
dengan tasmu ini. Kemarilah, coba
lepaskan".
IA mengambil tas biruku.
"Anak-KU, engkau benar. AKU ingin agar
engkau selalu melayani-KU dalam setiap
detik kehidupanmu."
"Dan percayalah, itu sungguh-sungguh
menyenangkan hati-KU."
Tapi sepertinya tasmu ini bahannya
terlalu berat, sehingga menekan pundakmu
terlalu berat."

Kemudian Ia memberikan aku satu tas biru
yang lain.
"Ini, pakailah tas ini sebagai gantinya.
Ini merupakan tas dengan bahan KASIH."
Jika engkau meletakkan semua pelayananmu
di dalamnya, niscaya engkau tidak akan
terbebani dengan tasmu ini".

Aku menerima tas baruku dari tanganNya,
lalu memindahkan semua isi tas lamaku ke
dalam tas berbahan KASIH itu.
Aku mencoba mengangkatnya. Ternyata
Bapaku benar. Tas itu kini terasa ringan
dan sungguh nyaman di pundakku.

Aku memandangNya penuh kasih.
"Terima kasih BAPA, Aku sungguh
mengasihi-MU.
"Terima kasih untuk pelajaran-MU hari
ini".

* * * * *

Pagi ini aku memulai hari dengan
senyuman. Istirahatku sudah cukup.
Dan aku siap untuk menghadapi tantangan
hari ini. Di perjalanan, aku masih tetap
bertemu orang-orang yang menyebalkan,
namun tidak lagi memaki dalam hati,
melainkan aku berdoa untuk mereka.
Mungkin mereka juga masih selalu membawa
tas mereka kemana-mana atau mereka juga
mengenakan tas dengan bahan yang salah.
Banyak sekali.

Aku melihat ada yang membawa dua tas
besar, tiga bahkan empat. Tulisannya pun
bermacam-macam, ada PEKERJAAN, KELUARGA,
PELAYANAN, KULIAH, SEKOLAH, BISNIS, dan
masih banyak lagi.

Memang tanggung jawab adalah sesuatu
yang harus kita pikul dan harus kita
selesaikan. Tapi kita pun harus tetap
belajar untuk menempatkan di saat mana
kita harus mengangkat dan di saat mana
kita harus meletakkan.

Dan aku terus belajar ?

* * * * *

Seseorang yang bijaksana pernah bertanya
padaku:
"Mana yang lebih berat, mengangkat
sebuah gelas dengan satu tangan selama 1
jam penuh, atau mengangkat gelas
tersebut selama 10 menit lalu
meletakkannya sejenak dan mengangkatnya
kembali selama 10 menit dan demikian
seterusnya sampai 1 jam?"
posted by monashyip @ 5:26 PM   0 comments
Dialog dengan Tuhan
Bapa di surga …

Ya?

Jangan menyela. Aku sedang berdoa.

Tapi kamu memanggil-Ku.

Memanggil-Mu? Aku tidak memanggil-Mu. Aku sedang berdoa.

Bapa di surga….

Nah, ya'kan, kamu melakukannya lagi.

Melakukan apa?

Memanggil-Ku. Kamu bilang, “Bapa di surga.” Aku di sini. Apa yang ada dalam benakmu?

Lho, aku tidak bermaksud apa-apa, kok. Aku ini'kan cuma sekedar mengucapkan doa malamku. Aku selalu berdoa sebelum tidur. Itu merupakan kewajibanku.

Oh, baiklah. Teruskan.

Aku mengucap syukur atas segala berkat-Mu…..

Sebentar. Berapa besar rasa syukurmu?

Apa?

Berapa besar rasa syukurmu atas segala berkat-Ku?

Aku…yah…aku tidak tahu. Aku tidak peduli. Bukankah itu memang bagian dari doa? Begitulah mereka mengajarku berdoa.

Oh, baiklah. Teruskan…

Teruskan?

Ya, teruskan doamu.

Oh, ya. Berkatilah mereka yang sakit, yang miskin dan yang menderita …

Apakah kamu bersungguh-sungguh?

Ya, tentu saja.

Apa yang telah kamu lakukan untuk itu?

Lakukan? Siapa, aku? Tidak ada, kurasa. Aku hanya berpikir bahwa semua akan menjadi baik jika Engkau yang berkuasa atas segala sesuatu di sini seperti Engkau berkuasa di atas sana, jadi manusia tidak perlu lagi menderita.

Apakah Aku berkuasa atasmu?

Hmmm, aku pergi ke gereja, aku memberi kolekte, aku tidak…

Bukan itu yang Aku minta. Bagaimana dengan tingkah lakumu? Teman-temanmu dan juga keluargamu menderita karena ulahmu. Juga caramu memboroskan uang…semuanya hanya untuk kepentingan dirimu sendiri saja. Dan bagaimana dengan buku-buku yang kamu baca?

Berhentilah mencelaku. Aku ini sama baiknya dengan orang-orang lain yang pergi ke gereja setiap hari Minggu.

Ah, maaf. Aku pikir engkau meminta-Ku untuk memberkati mereka yang berkekurangan. Agar hal itu terjadi, Aku perlu bantuan dari mereka yang memintanya……seperti kamu misalnya.

Tolong, Bapa. Aku perlu menyelesaikan doaku. Ini sudah jauh lebih lama dari biasanya.

Berkatilah para misionarismu agar mereka dapat menolong orang-orang yang menderita.

Maksudmu orang-orang seperti Dion?

Dion?

Ya, anak yang tinggal di ujung jalan itu.

Dion … tapi dia itu suka merokok dan mabuk-mabukan, dan tidak pernah pergi ke gereja.

Pernahkah kamu melihat ke dalam hatinya?

Tentu saja tidak. Bagaimana mungkin…

Aku melihatnya. Hatinya adalah salah satu dari hati yang paling pedih dan menderita.

Baiklah, kiranya Engkau mengutus misionaris-Mu ke sana, ya Tuhan.

Bukankah kamu yang harus menjadi misionaris-Ku, utusan-Ku? Aku rasa Aku telah menyatakannya dengan amat jelas dalam setiap Misa.

Hei, sebentar. Apa-apaan ini. Apakah ini hari “Pengkritikan-ku"? Aku ini sedang melakukan kewajibanku, melaksanakan perintah-Mu untuk berdoa. Dan tiba-tiba saja Engkau menyerobot masuk dan mulai membeberkan semua kesalahanku.

Ah, kamu memanggil-Ku. Jadi, Aku di sini. Teruskan doamu. Aku tertarik dengan bagian selanjutnya. Kamu belum mengubah susunan doamu'kan? Ayo...

Aku tidak mau.

Kenapa tidak mau?

Aku tahu apa yang akan Engkau katakan.

Ayo, coba dan lihatlah.

Ampunilah segala dosaku … dan bantulah aku untuk mengampuni sesamaku.

Bagaimana dengan Billy?

Nah, betul'kan. Sudah kuduga. Aku tahu Engkau akan mengungkit-ungkit masalah itu. Dengar Tuhan, ia berbohong tentang aku sehingga aku dikucilkan. Semua temanku menyangka bahwa aku ini seorang pembohong besar, padahal aku tidak melakukan apa-apa. Lihat saja, akan kubalas dia!

Tetapi, doamu? Bagaimana dengan doamu?

Aku tidak bersungguh-sungguh.

Baiklah, setidak-tidaknya kamu berkata jujur. Aku pikir kamu memang senang membawa dendammu itu kemana-mana, ya'kan?

Tidak, aku tidak suka. Tetapi aku akan segera merasa puas begitu dendamku itu terbalaskan.

Kamu mau tahu suatu rahasia?

Rahasia apa?

Kamu tidak akan merasa puas, malahan akan semakin parah. Dengarkan Aku, kamu mengampuni Billy dan Aku akan mengampunimu.

Tapi Tuhan, aku tidak dapat mengampuni Billy.

Kalau begitu, Aku juga tidak dapat mengampunimu.

Sungguh, apa pun yang terjadi?

Sungguh, apa pun yang terjadi.

Ah, kamu belum selesai dengan doamu. Teruskanlah.

Oh, ya …bantulah aku untuk menguasai diriku dan jauhkanlah aku dari pencobaan.

Bagus, bagus. Aku akan melakukannya. Tetapi kamu sendiri, jauhilah tempat-tempat di mana kamu dapat dengan mudah dicobai.

Apa maksud-Mu, Tuhan?

Berhentilah berkeliaran di rak-rak majalah dan menghabiskan waktumu di sana. Sebagian dari yang ditawarkan di sana, cepat atau lambat akan mempengaruhimu. Tiba-tiba saja kamu akan sudah terjerumus dalam hal-hal yang mengerikan … dan jika itu terjadi, jangan memperalat-Ku sebagai pintu keluar darurat.

Pintu keluar darurat? Aku tidak mengerti.

Tentu kamu mengerti. Kamu telah melakukannya berulang kali… kamu terjerumus dalam situasi gawat, kemudian kamu datang kepada-Ku. “Tuhan, bantulah aku untuk keluar dari masalah ini dan aku berjanji tidak akan melakukannya lagi.” Sungguh mengherankan, kekhusukan dan kesungguhan doamu meningkat drastis apabila kamu ditimpa masalah. Ingatkah kamu sebagian dari tawar-menawar yang kamu coba lakukan dengan-Ku?

Hmmm, aku tidak….Oh ya,….ketika guruku memergokiku menonton film tentang….Astaga!

Ingatkah kamu bagaimana kamu berdoa? “Ya Tuhan. Jangan biarkan dia melaporkannya pada ibuku. Aku berjanji mulai sekarang tidak akan lagi menonton film tujuh belas tahun ke atas.” Dia tidak melaporkannya kepada ibumu, tetapi kamu tidak menepati janjimu, ya'kan?

Tuhan, aku melanggar janjiku. Aku sungguh menyesal.

Baik, lanjutkan doamu.

Sebentar, Bapa. Aku ingin bertanya sesuatu kepada-Mu. Apakah Engkau selalu mendengarkan doa-doaku?

Ya, setiap kata; setiap saat.

Kalau begitu, mengapa Engkau tidak pernah menjawabku sebelumnya?

Berapa banyakkah kesempatan yang kamu berikan pada-Ku? Tidak ada cukup waktu antara kata “Amin”-mu dan kepalamu menumbuk bantal. Bagaimana Aku dapat menjawabmu?

Engkau dapat, jika saja Engkau sungguh menghendakinya.

Tidak. Aku dapat hanya jika “kamu” sungguh menghendakinya.

Anak-Ku, Aku selalu rindu untuk berbicara denganmu.

Bapa, maafkan aku. Maukah Engkau mengampuniku?

Sudah kuampuni. Dan terima kasih, sudah mengijinkan Aku menginterupsimu. Kadang-kadang Aku begitu rindu untuk dapat berbicara denganmu.

Selamat malam. Aku mengasihimu.

Selamat malam, Bapa. Aku mengasihi-Mu juga
posted by monashyip @ 5:25 PM   0 comments
Virgin Mary
THE VATICAN COUNCIL
ON OUR BLESSED MOTHER
Pope Paul VI ,

dari : http://www.ewtn.com/library/PAPALDOC/P6VATMAR.HTM

Mary belongs wholly to Christ / Bunda Maria seluruhnya milik Kristus

... No human creature has come nearer to Christ, tidak ada seorangpun yg pernah berada sangat dekat pada Kristus,
none have been more his and more filled with grace than she; tidak ada seorangpun yg menjadi milik Yesus sepenuhnya dan dipenuhi rahmat seutuhnya seperti Bunda Maria
no-one has been so closely united to Christ as his Mother, tidak ada seorangpun yg pernah bersatu demikian lekat pada Kristus selain BundaNya
and no-one has been so loved by Christ ....(cf. Lumen Gent. n. 61). dan tidak ada seorangpun yg telah dikasihi sedemikian rupa oleh Kristus...

No-one has had so great a faith in Christ (You remember?—"blessed art thou that hast believed" (Lk 1, 45 etc.). tidak pernah ada seorang yg mempunyai iman sedemikian besar pada Kristu! s
No-one has had so great a trust as she in the beneficent goodness of Christ (cf. Jn 2,5). tidak pernah ada seorang yg begitu setia & percaya seperti Bunda akan kemurahan hati Kristus
No-one, if is easy to believe, had so great a love for Christ as had his Mother,... juga tidak pernah ada seorang yg memiliki cinta sangat kuat untuk Kristus seperti Maria BundaNya...

Romo Frans Doy, dalam meditasi Salam Maria, mengatakan pada Maria tidak ada dosa, hanya rahmat saja.... (Rosario Tea-Walk, Gunung Putri Oct/2004).
#8 - BLESSED VIRGIN MARY #8 - Perawaran yang diberkati
"And the angel being come in, said unto her: Hail, full of grace, the
Lord is with thee: blessed art thou among women." - St. Luke 1: 28

---------------------------------

MOTHER OF GRACE/ Bunda Rahmat
"My child and My ch! ildren, I have come to you under many names in the past, but I want you to acknowledge Me as the Mother of Grace. Because that is why I come to you now, My children: to give you the graces necessary to remain upon earth in a state of purity and perseverance, and knowledgeable to the truth that will lead you and keep you on the narrow road to Heaven." - Our Lady, September 14, 1985

"Anakku, aku datang padamu dengan berbagai nama di masa lalu, tetapi aku ingin kalian mengenalku sebagai Bunda Rahmat. Karena inilah alasan aku datang pada kalian saat ini, anak2ku; untuk memberimu rahmat yg perlu untuk hidup di dunia dalam kemurnian dan ketekunan dan mampu mengetahui kebenaran yg akan menuntun & menjagamu di jalan sempit ke Surga"

CO-REDEMPTRIX / turut menebus
"You will not stop the words of My Mother. She is your Co-Redemptrix, and as such, it is She Who has been given the mission to bri! ng you back onto the road to the Kingdom. Without Her you will be lost." - Jesus, August 5, 1974

"Kalian tidak akan menghentikan kata-kata Bundaku. Dia adalah yg Turut Menebus dan oleh karena itu, kepadanya telah diberikan misi untuk menuntunmu kembali ke jalan menuju Kerajaan Allah. Tanpa dia kalian akan tersesat".

PROTECTRESS / pelindung
"I come to you as a Protectress of peace." - Our Lady, October2, 1990
"Aku datang sebagai Pelindung perdamaian"

SHIELD / perisai
"I ask you for a constant vigil of prayer so that satan will not enter upon you. You must now say when you arise: I will protect myself with the shield of the Immaculate Conception. You will say before you enter your bed (which will not be a bed of security and comfort now): I protect myself with the shield of the Immaculate Conception. For, My children, when you s! leep he does not sleep." - Our Lady, July 1, 1971

"Aku minta kalian ber-jaga2 dalam doa, agar setan tidak masuk diantara kalian. Ketika terjaga katakanlah: Aku akan melindungi diri dengan perisai hati tak bernoda. Sebelum beristirahat: aku akan melindungi diri dengan perisai hati tak bernoda. Sebab anak2ku, ketika kalian tidur, setan tidak tidur"

MANTLE OF LOVE / mantel kasih
"My children, as a Mother, My heart is torn for you. O mothers who come to Me, hearts bleeding in sorrow, I will comfort you, for I, too, know the suffering of loss. Come to Me, all you who sorrow and weep for your children, for I will place My mantle of love and comfort upon you. Come to Me, and I will lighten your burden." - Our Lady, October 6, 1979

"Anak2ku, sebagai Ibu, hatiku terkoyak untukmu. O para ibu yg datang padaku, yg hatinya berdarah dalam d! uka, aku akan menghiburmu, karena akupun tahu rasa sedih karena kehilangan. Datanglah padaku semua yang bersedih dan berduka karena anak2mu, karena aku akan menempatkan mantel kasihku dan melegakan-hatimu. Datanglah padaku dan aku akan meringankan bebanmu".

SINLESS / tak berdosa
"Remember, My children, come to My Mother; for in Her memory of Her human days upon earth, She above all humans created--sinless, without the stigma of sin, a perfect life upon earth without sin, and assumed into Heaven, body and spirit--She above all can direct you because She is your Mother; She is the Queen of Heaven, and the Mother of every human being upon earth." - Jesus, August 14, 1979

"Ingatlah anak2ku, datanglah kepada ibuKu, karena dalam kenangan hidupnya sebagai manusia di dunia, dia di atas semua manusia--tanpa dosa, tanpa dosa asal, suatu hidup sempurna di dunia yg tanpa dosa dan diangkat ke surga, tubuh! dan roh-- dia di atas kalian semua mampu membimbingmu, karena dia adalah Bundamu, dia adalah ratu surga, dan Bunda umat manusia di dunia"

NATIONS / segala bangsa
"As a great Mother of great sorrows, She has opened Her heart to all mankind, choosing of Her own free will to act as your Mother, the Mother of all nations, the Mother of all children of earth--to guide you back to the road to Heaven." - Jesus, October 6, 1979

"Sebagai Bunda yg mengalami duka yg dahsyat, dia telah membuka hatinya kepada seluruh umat, dari kehendak bebasnya memilih menjadi ibu Kalian, ibu segala bangsa, ibu semua anak dalam dunia--untuk membimbingmu kembali ke jalan menuju Surga"

BELOVED DAUGHTER / puteri yg terkasih
"You have witnessed, my child, the arrival of my beloved daughter, my first and only child, one whom I cherished--a true miracle from the Father." - Saint Anne, September 7, 1973
!
"Engkau telah menyaksikan, anakku, kedatangan puteriku terkasih, puteri tunggalku, seorang yg sangat menyukakan hatiku--suatu mukjizat dari Allah Bapa" St.Anna, ibunya bunda Maria

BEAUTY / kecantikan
Veronica - Now within the light I can see Our Lady. Oh, She is so beautiful. She is just so beautiful! Words cannot describe Her beauty. All I can say is, this is something that is not earthly; it's the most heavenly sight that anyone could see. Our Lady has on Her white gown, with the gold trim all about the edge. And She has the mantle over Her head. I very seldom have even seen a wisp of Our Lady's hair. It is so beautiful. - October 6, 1988

Veronica: "Sekarang di antara cahaya, aku melihat Bunda kita. Oh dia sangat cantik. Tak ada kata2 yg mampu melukiskan cantiknya, yg dapat kukatakan hanyalah bahwa itu bukan sesuatu yg duniawi, suatu kecantikan yg mulia dan kudus yg dapa! t dibayangkan manusia. Dengan sisi keemasan dan beliau mengenakan mantel sampai kekepalanya. Saya sangat jarang melihat untaian rambutnya. Cantik dan indah sekali".

TRUTH / kebenaran
Veronica - She wants to give to all a simple truth from the Father. Our Lady says that much has been questioned by man of Her immaculate conception of Jesus. And also Her birth.

Veronica -- "Bunda ingin memberikan kebenaran sejati dari Allah Bapa. Bunda mengatakan bahwa banyak pertanyaan umat tentang hati tak-bernoda dari Yesus dan juga tentang kelahirannya".

Now Our Lady said that the Father knew before Her birth and the birth of all on earth what would transpire in time to come.
Therefore, Her birth was not by accident, because before time came, it was all deemed to be. Therefore, the questioning also of the birth of Her So! n would be most easy to understand, Our Lady said, if you know the power of the Father. For nothing is impossible with God.

Bunda menjelaskan bahwa Allah Bapa mengetahui sebelum kelahiran Maria maupun kelahiran semua di dunia yg akan terjadi pada masanya. Oleh karena itu kelahirannya bukanlah suatu yg kebetulan, karena sebelum waktunya, segala sesuatu sudah direncanakan Allah. Maka menanyakan kelahiran Putera Maria akan sangat mudah dimengerti. Bunda kita mengatakan jika kita mengenal kekuasaan Allah, tidak ada yg mustahil BagiNya.

The world needed to be saved. The gates of Heaven needed to be opened to a sinful man. Therefore, the Father deemed to send His Son to earth and planned before "My birth," Our Lady says--Her birth, that She should be there to bring forth this heavenly Being Who would be known as the Son of Man and the Son of God.

Dunia harus diselamatk! an, gerbang2 surga perlu dibuka untuk para pendosa. Oleh karena itu, Allah Bapa mengirimkan PuteraNya ke dunia dan merencanakannya sebelum kelahiran Maria. Bunda mengatakan kelahirannya dimana dia akan ada dan mengandung Rahmat dari Surga yg dikenal sebagai Putera Manusia dan Putera Allah.

It was the plan of the Father to try to teach man and lead him back to the road to the Kingdom which had been shut to him. And because of his evil ways and his turning to satan, he had lost that road and the keys had been taken from him temporarily.

Adalah rencana Allah Bapa untuk mengajar dan memimpin umat manusia kembali ke jalan menuju surga yg pernah ditutup untuk mereka. Dan karena manusia memilih jalan iblis dan berbalik pada setan, maka manusia kehilangan jalan dan kunci surga yg telah diambil darinya sementara.

Therefore, w! hen, Our Lady said, She saw Her Son sacrificed upon the wood, She suffered greatly. But Her suffering and Her joy was intermingled, for She was given the knowledge before the birth of the Son that He would come to save all mankind. Therefore, when He returned to the Father, Her heart was lightened, knowing that She would remain but a short time and join Him in the Kingdom. So the loss was but a temporary heartache to Her.

Oleh karena itu, ketika Bunda melihat Puteranya dikurbankan di salib. Dia sangat menderita, tetapi dukacita dan kegembiraannya bercampur-baur, karena telah diberikan padanya pengetahuan sebelum Puteranya lahir, bahwa Puteranya akan menyelamatkan seluruh umat manusia. Maka ketika Putera kembali pada Allah Bapa, hati Bunda bercahaya, menyadari dia akan tinggal sebentar dan akan bersatu dengan PuteraNya di Surga. Berarti kehilangannya adalah sakit hati yg sementara.

! ; Our Lady knows that many question this. It is only because satan wishes to place doubt and destroy the truth. So Our Lady asks that you keep in your heart the truth and be not swayed by scientific minds that have been given great knowledge, but never the truth. - December 30, 1972

Bunda mengetahui bahwa banyak yg menanyakan hal ini. Sebabnya hanya karena setan ingin meletakkan keraguan dan memusnahkan kebenaran. Maka Bunda mengharapkan agar kita menjaga kebenaran dalam hati dan tidak digoyahkan oleh pemikiran2 ilmiah yang telah memberikan banyak pengetahuan tetapi bukan kebenaran sejati.

ONLY CHILD / anak tunggal
"I come to you as your God, and I also want to make this clear: I did not have any brothers or sisters in My family. My Mother was Mary Ever Virgin. This was a supernatural manifestation from Heaven and only those who are in the light, they fully understand the existence of My ! Mother and the role She played in establishing the One, True Church upon earth." - Jesus, October 2, 1987

"Aku datang padamu sebagai Tuhan, dan Aku juga ingin menegaskan bahwa Aku tidak mempunyai saudara kandung perempuan atau lelaki dalam KeluargaKu. Bundaku adalah yg tetap Perawan. Ini adalah ujud supranatural dari surga, dan hanya mereka yg berada dalam terang dapat mengerti keberadaan BundaKu dan perannya dalam membentuk satu Gereja sejati di atas dunia".

GENTLEST / lembut
"I give you My heart, torn anew by My own. I give you My Mother, the gentlest of creatures, human and sublime. I give you My Mother Who will be with you through the battle until I return as I ascended into Heaven." - Jesus, August 14, 1979

"Kuberikan hatiku, hati baru yang terluka. Kuberikan BundaKu, ciptaan yg paling lembut, manusiawi dan luhur. Kuberikan bundaku ! yg akan menyertaimu sepanjang peperangan sampai saatnya Aku kembali dari surga".

CONSECRATED / konsekrasi
"My children, it is only because many years ago you consecrated your country to Me* that you have not received the destruction that is gradually coming closer to you from the outside world. But if you turn from Me now I no longer will be able to shield you." - Our Lady, July 1, 1971

"Anak2ku, hanya karena di masa lalu engkau telah mentahbiskan negaramu padaKu* maka kalian tidak menerima penghancuran yang makin mendekatimu dari dunia luar. Tetapi jika kalian berbalik daripadaku sekarang, aku takkan mampu melindungimu lagi'.

*In 1846, eight years before Pope Pius IX proclaimed the dogma of the Immaculate Conception, the Sixth Council of Baltimore formally chose the Blessed Virgin Mary conceived without sin as the Patroness of the United States.
Tahun 1846. delapan tahun s! ebelum paus Pius IX mengumumkan dogma hati tak bernoda, Konsili ke-enam dari Baltimore, secara resmi memilih Perawan Maria yg Diberkati tanpa dosa, sebagai pelindung dari negara Amerika.

MY HEEL / tumitku
"I stand upon the head of the serpent. My heel will crush him, but not until man and the world have been cleansed. I come as a Mediatrix of all graces, representative through My Son in the Father." - Our Lady, March 18, 1973

"Aku berdiri menginjak ular, tumitku akan menghancurkannya, tetapi hanya setelah manusia dan dunia dibersihkan. Aku datang sebagai Pengantara mewakili Puteraku dan Allah Bapa".

INSTRUMENT / alat
"To give Me honor does not detract or take from the honor to My Son. I say this, My child, to you and My children in all humility. I, your Mother, I, too, am but an instrument of the Father in Heaven. My Son has chosen to send Me to you as a Mediatrix betw! een your world and the world of the Father." - Our Lady, December 24, 1974

"Untuk menghormatiku, tidaklah menurunkan atau mengambil hormat kepada Puteraku. Kusampaikan padamu anak2ku, dengan segala kerendahan hati; aku Bundamu, akupun hanyalah alat dari Allah Bapa di surga. Puteraku telah memilih untuk mengutus aku sebagai Pengantara antara duniamu dengan dunia Allah Bapa".
GENESIS 3: 15 / Kej 3:15
"My children, I--My heart is greatly saddened at the distortion of doctrine in My Son's Church. I understand that man can be misled, for I have often counseled you that the road to hell is often paved with good intentions. You must examine your Bible, the Book of life. Genesis, chapter 3. There must be no changes in the story of the origin of mankind. 'She' must remain. 'He' must not replace it in the story of the serpent's attack upon Eve. "Anak2ku, hatiku sangat sedih akan penyimpangan dari doktrin! dalam Gereja Puteraku. Aku paham bahwa umat dapat dipimpin dengan keliru, maka aku sering menasehatkanmu bahwa jalan ke neraka sering diratakan dengan niat2 baik. Selidikilah Alkitabmu, Buku kehidupan. Kejadian pasal 3. Jangan sampai ada perubahan dalam keaslian manusia. "Wanita" tetap tinggal. "Pria" tidak boleh menggantikannya dalam kisah serangan ular terhadap Eva. "The Eternal Father has stated that the serpent shall crawl on his belly, stomach, My children. I use
several words to illustrate the manner in which man is describing this time. He will crawl, the serpent, as the lowest animal among the beasts because he has deceived Eve. But the Eternal Father in His mercy has stated that He will place enmities between the serpent and the woman, between, enmities between the serpent's seed and the woman's seed; and the serpent shall have his head crushed by the woman and the serpent shall l! ie in wait for her heel. "Bapa yg kekal telah menyatakan bahwa ular akan melata dengan perutnya, anak2ku. Kupakai beberapa kalimat untuk menggambarkan kebiasaan manusia saat ini. Ular akan melata, sebagai hewan paling hina diantara binatang, karena dia telah mencurangi Eva. Tetapi Bapa yg kekal dalam rahmat kasihNya menyatakan bahwa Dia akan menempatkan permusuhan antara ular dan wanita dan antara benih ular dan benih wanita; sampai masa dimana kepala ular akan diinjak oleh wanita, selanjutnya ular akan diam dan menunggu tumit wanita menghancurkannya.
"Be it known that the Eternal Father has deemed that man shall not change the words to 'he' and 'he.' I say this not to bring any false notions in your mind, My children, that I repeat this in pride. Far be it from Me, for I have not sought, neither on Heaven or earth, to be prideful; but, My children, I must bring to you the words of truth. ! Many are changing the words to suit their own interpretations of the Book of life, and these interpretations are based upon man's own seeking.” - Our Lady, September 28, 1978 "Agar diketahui bahwa Bapa yg kekal telah menentukan bahwa manusia tidak boleh merubah kata2 "dia" sebagai pria. Ku katakan hal ini agar jangan ada salah pengertian/dugaan dalam pikiranmu, anak2ku, bahwa aku mengulanginya dengan keangkuhan. Hal ini jauh daripadaku, karena aku tidak mencari, tidak di Surga atau di atas dunia, untuk menjadi tinggi hati.... anak2ku. Aku harus menyatakan padamu yg sebenarnya. Banyak yg merubah kata2ku mencocokkan dengan pengertiannya
sendiri berdasarkan keinginan manusia". MOTHER
"Do not keep Me in awe, My child, for I am more a Mother than a friend to you." - Our Lady, November 1, 1971
"Janganlah terpesona padaku, anak2ku, karena aku lebih sebagai Bunda daripada seorang teman untukmu".
&nbs! p;
>>>> wahyu pribadi kepada ibu Veronica Leuken mendapat "imprimatur", bisa dilihat dari : http://ladyofroses.org/commu.htm , pada saat General Audience on October 24, 1979, perwakilan kelompok doa TLDM bertemu alm.Paus JP II dan diberkati oleh Bp.Paus, beberapa uskup di Amerika saat ini sudah mengikuti permintaan dalam wahyu tsb,

aku lagi coba terjemahin yg penampakan2 lama yg sudah di setujui GK, & mohon dikoreksi,

GBU, all
MN
Next Directive - #9 SACRAMENTALS

Return to Directives Introduction Page

We encourage everyone to print or email copies of this web page to all the Bishops and all the clergy. Also, email or send this web page to the news media and as many people as possible.

"My children, My little humble chil! dren, I appeal to you as your Mother, go forward on foot, knock on the doors; bring the light to your brothers and sisters. For those who have been given great grace, much is expected of them." - Our Lady of the Roses, May 26, 1976

"As disciples of the latter days, My children, much shall be asked of you, but I assure you: all that you give in faith and charity shall be returned to you threefold." - Jesus, June 1, 1978

The electronic form of this document is copyrighted. Quotations are permissible as long as this web site is acknowledged through hyperlink to: http://www.tldm.org/ Copyright © These Last Days Ministries, Inc. 1996 - 2005 All rights reserved. P.O. Box 40, 616-698-6448, Lowell, MI 49331-0040 Revised: October 14, 2005 ,
posted by monashyip @ 5:23 PM   0 comments
about me
Udah Lewat
Archives
sutbok
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.
judul

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus. Aenean viverra malesuada libero. Fusce ac quam.

Links
Template by
Free Blogger Templates